A. Putra-Putra Abu Bakar r.a.
1. Abdurrahman bin Abu Bakar r.a.
Abdurrahman bin Abu Bakar r.a. adalah putra tertua Abu Bakar r.a
la masuk Islam pada hari Hudaibiyyah dan keislamannya sangat kuat
Abdurrahman sempat menemani Nabi saw. dan ia terkenal dengan keberanian yang sangat jarang dimiliki oleh orang lain. Abu Hurairah hampir
saja membunuhnya pada Perang Badar. Abdurrahman sangat pemberani dan jago dalam memanah, salah satu buktinya adalah pada Perang Yamamah. Dialah orang yang berhasil membunuh pemimpin Yamamah, yaitu
Mahkam bin Thufail, termasuk salah satu komandan tertinggi Musailamah
al-Kadzdzab.
2. Abdullah bin Abu Bakar r.a
Selanjutnya, Abdullah bin Abu Bakar r.a, Ia masuk Islam lebih dahulu dari kakaknya dan memiliki peranan penting dalam peristiwa hijrah Nabi
saw. di mana pada siang hari, ia mencari kabar dari penduduk Mekah. Lalu di sore harinya ia pergi ke Gua Tsur untuk memberitahukannya ke-
pada Nabi saw. dan Abu Bakar r.a. Namun, ketika pagi datang, Abdullah sudah berada lagi di antara penduduk Mekah. Abdullah menderita luka pada Perang Tha'if dan meninggal tidak lama setelah itu, yaitu pada masa kekhalifahan ayahnya.
B. Putri-putri Abu Bakar r.a.
Abu Bakar ash-Shiddig r.a. memiliki tiga orang putri, mereka adalah Asma, Aisyah, dan Ummu Kultsum.
1. Asma
Adapun Asma, ia biasa dipangil dengan Dzatun Nithaqain (pemilik dua belah ikat pinggang), karena ia membelah ikat pinggangnya untuk
membawa makanan dan pergi menemui ayahnya dan Nabi saw., selama keduanya berada di Gua Tsur. Asma dinikahi oleh seorang pemuda suku
Ouraisy, bernama Zubair bin Awwam dan melahirkan Abdullah bin Zubair yang merupakan anak pertama sahabat yang dilahirkan setelah hijrah.
Abdullah adalah anak yang beruntung, karena pernah menjabat sebagai khalifah meski dalam waktu singkat saja, sebelum ia dibunuh dan dipasung oleh Hajjaj bin Yusuf. Abdullah bin Zubair memiliki kisah panjang dengan Hajjaj.
2. Aisyah
Selanjutnya, Ummul Mu'minin Aisyah. Putri jujur dari ayah yang selalu
membenarkan ajaran dakwah Nabi saw. Dia adalah wanita yang diber-
sihkan namanya atas tuduhan kejahatan, langsung dari atas langit ke tujuh.
Kekasih Nabi saw. sekaligus istri yang paling banyak meriwayatkan hadits
dari Nabi saw. Aisyah juga adalah seorang wanita yang paham agama, ia
juga memiliki kelebihan dari semua wanita seperti halnya bubur lebih baik
dari seluruh makanan. Istri Nabi saw. di dunia dan akhirat. Keutamaan
Aisyah r.a. masih banyak lagi, tidak bisa dihitung dan dikira.
3. Ummu Kultsum
Adapun putri terakhir, yaitu Ummu Kultsum binti Abu Bakar r.a. Ia
dilahirkan setelah kematian ayahnya. Ia tidak pernah melihat ayahnya
sama sekali. Ummu Kultsum dilahirkan dari istri Abu Bakar yang ber-
nama Habibah binti Kharijah. Abu Bakar r.a. pernah berpesan kepada
Aisyah ketika sakaratul maut datang, “Adapun mereka adalah dua orang
saudaramu, dan dua orang saudarimu.” Aisyah menjawab, “Kalau Asma,
aku sudah mengetahuinya. Tetapi, satu lagi siapa?” Abu Bakar menjawab,
“Janin dari binti Kharijah. Aku telah diberi tahu bahwa janin itu adalah bayi
perempuan.” Ternyata benar, bahwa janin itu memang bayi perempuan,
seperti yang dikatakan oleh Abu Bakar r.a. Sepeninggal Abu Bakar, Habibah
dinikahi oleh Thalhah bin Ubaidillah yang terbunuh pada peristiwa Perang
Jamal.
Sumber; Ahmad Abdul ath-thahthawi, The Great leaders, hlm. 48-49
No comments:
Post a Comment