Kertas angpao menjadi trend saat-saat mendekati perayaan imlek, sekitar seminggu lagi perayaan Imlek atau Tahun Baru China segera tiba, kebahagian masyarakat Tionghoa dalam menyambut tahun baru Imlek pun mulai berasa. Hal yang selalu identik dengan Imlek adalah angpao atau yang dalam bahasa Mandarin akrab disebuat hong bao. Pemberian angpao ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Tionghoa.
Tradisi memberikan uang sebagai hadiah Ya Sui ini muncul sekitar zaman Ming dan Qing. Dalam satu literatur mengenai Ya Sui Qian dituliskan bahwa anak-anak menggunakan uang untuk membeli petasan, manisan. Tindakan ini juga meningkatkan peredaran uang dan perputaran roda ekonomi di Tiongkok di zaman tersebut. Jadi, berapa yang seharusnya kamu harus isi kedalam kertas angpao ? Berikut pembagian kelompok umurnya :
Umur Bayi dan Balita (Umur 0-3 Tahun)
Yang ini termasuk kelompok yang belum tahu apa-apa soal duit. Mereka lebih mementingkan tampilan kertas pembungkus angpao nya yang berwarna warni atau bercorak bagus wkwk. Isinya cukup dikasih seceng atau goceng aja.
Umur Anak Kecil (Umur 4 – 11 Tahun)
Umumnya sudah agak mengerti kegunaan duit, yakni bisa membeli barang. Namun rata-rata mereka paling hanya pakai buat jajan permen atau buat koleksi gambar Yosan wkwk. Sayang kalau kita ngasihnya kebanyakan, soalnya anak-anak umur dibawah 10 tahun itu rata-rata belum bisa memanfaatkan uang dengan baik.
Umur Remaja alias ABG (Umur 12-17 Tahun)
Kelompok umur ini harus mulai hati-hati ngasihnya karena mereka sudah mengerti nilai nominal uang. Masa remaja atau ABG ini adalah masa dimana mereka mulai suka pergi jalan bareng sama teman-temannya ke mall atau ke tempat-tempat “pembuangan uang” lainnya. Jadi mereka mulai butuh duit buat berfoya-foya.
Umur Anak Kuliahan (Umur 18-22 Tahun)
Usia anak kuliahan sebenarnya sudah bisa dikategorikan sebagai orang dewasa. Seusia mereka sudah bisa mendapatkan KTP, mendapatkan SIM, membuat Kartu Kredit sendiri, dan pastinya juga udah mengerti nilai dan fungsi uang.
Umur Dewasa, alias Yang Sudah Kerja (Umur 23-29 Tahun)
Usia dewasa seharusnya sudah tidak lagi mendapat subsidi biaya hidup dari orang tua (bagi yang sudah tidak tinggal serumah). Sebagian besar diantara mereka sudah berkeluarga atau setidaknya sudah memiliki pasangan dan akan segera menikah. Namun kenyataannya kelompok usia ini belum mapan (karena baru mulai bekerja tidak mungkin sudah langsung dapat jabatan tinggi), kecuali mendapat warisan orang tua, atau terlahir di keluarga mapan yang punya usaha sendiri, sehingga punya banyak mobil mewah dan rumah / apartemen.
Tradisi memberikan uang sebagai hadiah Ya Sui ini muncul sekitar zaman Ming dan Qing. Dalam satu literatur mengenai Ya Sui Qian dituliskan bahwa anak-anak menggunakan uang untuk membeli petasan, manisan. Tindakan ini juga meningkatkan peredaran uang dan perputaran roda ekonomi di Tiongkok di zaman tersebut. Jadi, berapa yang seharusnya kamu harus isi kedalam kertas angpao ? Berikut pembagian kelompok umurnya :
Umur Bayi dan Balita (Umur 0-3 Tahun)
Yang ini termasuk kelompok yang belum tahu apa-apa soal duit. Mereka lebih mementingkan tampilan kertas pembungkus angpao nya yang berwarna warni atau bercorak bagus wkwk. Isinya cukup dikasih seceng atau goceng aja.
Umur Anak Kecil (Umur 4 – 11 Tahun)
Umumnya sudah agak mengerti kegunaan duit, yakni bisa membeli barang. Namun rata-rata mereka paling hanya pakai buat jajan permen atau buat koleksi gambar Yosan wkwk. Sayang kalau kita ngasihnya kebanyakan, soalnya anak-anak umur dibawah 10 tahun itu rata-rata belum bisa memanfaatkan uang dengan baik.
Umur Remaja alias ABG (Umur 12-17 Tahun)
Kelompok umur ini harus mulai hati-hati ngasihnya karena mereka sudah mengerti nilai nominal uang. Masa remaja atau ABG ini adalah masa dimana mereka mulai suka pergi jalan bareng sama teman-temannya ke mall atau ke tempat-tempat “pembuangan uang” lainnya. Jadi mereka mulai butuh duit buat berfoya-foya.
Umur Anak Kuliahan (Umur 18-22 Tahun)
Usia anak kuliahan sebenarnya sudah bisa dikategorikan sebagai orang dewasa. Seusia mereka sudah bisa mendapatkan KTP, mendapatkan SIM, membuat Kartu Kredit sendiri, dan pastinya juga udah mengerti nilai dan fungsi uang.
Umur Dewasa, alias Yang Sudah Kerja (Umur 23-29 Tahun)
Usia dewasa seharusnya sudah tidak lagi mendapat subsidi biaya hidup dari orang tua (bagi yang sudah tidak tinggal serumah). Sebagian besar diantara mereka sudah berkeluarga atau setidaknya sudah memiliki pasangan dan akan segera menikah. Namun kenyataannya kelompok usia ini belum mapan (karena baru mulai bekerja tidak mungkin sudah langsung dapat jabatan tinggi), kecuali mendapat warisan orang tua, atau terlahir di keluarga mapan yang punya usaha sendiri, sehingga punya banyak mobil mewah dan rumah / apartemen.
No comments:
Post a Comment