Lombok antara Keindahan Pantainya dan Tradisi Menculik Anak Perempuan Sebelum Lamaran - Judul tersebut menggambarkan betapa besar keinginan saya untuk mengunjungi kota tersebut, karena dengan harapan yang semakin besar dan terus membesar hingga akhirnya waktu belajar saya di kota Malang berakhir dan saya pun belum juga menjejakkan kaki di kota Lombok ini, meskipun tawaran dan janji dari teman-teman regional Lombok yang satu almamater dengan saya mengajak dan memberikan berbagai penawaran agar saya bersilaturahmi ke kota mereka.
Keindahan Gunung Rinjani di Lombok foto:toyota.astra.co.id |
Tapi ya begitulah, seperti judul di atas yang sampai sekarang hanya menjadi sebuah keinginan biasa saja, karena sudah terlanjur meninggalkan Malang dan mengajar di Banua tercinta ini, tempat saya dilahirkan, dibesarkan dan diajarkan tentang betapa besarnya perjuangan kehidupan untuk menjadi seorang yang lebih baik.
Mungkin suatu hari, saya akan berkunjung ke sana, entah itu dengan seorang istri maupun sendiri, tergantung sikon dan momentnya nanti. Tetapi dalam hati, saya masih menyimpan harapan besar untuk berkunjung ke tempat sana, melihat berbagai keragaman budaya dan indahnya panorama yang dihadiahkan Allah SWT kepada kita, bahwa ternyata Indonesia itu sangat indah. Teman saya sering bercerita berbagai keindahan Lombok yang sulit digambarkan dengan kata-kata, pantainya yang indah dan banyaknya, kemudian juga adat kebudayaannya yang pastinya sangat berbeda dari Kalimantan Selatan tempatku bermula.
Pantai Pink salah satu Pantai Indah di Lombok foto:pemburuombak.com |
Lombok merupakan surganya pantai yang indah, bahkan teman saya bercerita bahwa keindahan pantai-pantai di Bali masih kalah sama keindahan pantai di Lombok, pariwisata di Lombok memang terkenal dengan wisata baharinya, selain itu Gunung Rinjani juga merupakan salah satu tujuan wisatawan kalau berkunjung ke Lombok.
Saya teringat cerita teman saya tentang adat istiadat menikah di Lombok, yaitu apabila pada waktunya sudah mau dekat, maka anak perempuan tersebut akan diculik oleh lelakinya tanpa sepengetahuan oleh keluarganya, setelah beberapa hari baru dari pihak keluarga lelaki seperti pamannya baru mengabarkan kepada orang tuanya bahwa anak perempuannya telah diculik dan akan dinikahi. Adat ini dikatakan bahwa apabila sang lelaki tidak menculik maka tidak dikatakan jantan, sehingga tradisi menculik ini merupakan tradisi yang masih bertahan hingga sekarang. Meskipun tradisi seperti ini tidak terdapat dalam hukum Islam, tetapi karena sudah menjadi tradisi sehingga masyarakat pun memakluminya, yang jadi masalah adalah bagaimana kalau seandainya anak perempuan tersebut diculik beneran, dan si perempuan tidak ingin dinikahi, saya juga kurang mengerti bagaimana ending ceritanya. Penasaran kan dengan Kota Lombok. Ayo Jalan-jalan
No comments:
Post a Comment