Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan bagian penting dalam Bab 2 skripsi maupun tesis, mengapa kajian pustaka penting? karena kajian pustaka adalah point utama yang mengisi dalam bab 2, bahkan kajian pustaka ini halamannya banyak sehingga merupakan satu faktor untuk mempertebal skripsi dan tesis anda.Kajian pustaka yang baik |
Cara Membuat Kajian Pustaka
ada banyak cara dalam merumuskan bagaimana kajian pustaka yang baik, tentunya adalah harus bersesuaian dengan judul penelitian, atau bagaimana hubungannya dengan rumusan masalah penelitian. karena sebuah kajian pustaka yang baik adalah yang memiliki keterkaitan yang tinggi dalam penelitiannya, banyak orang yang terkecoh dalam memasukkan isi teori dalam kajian pustaka bab 2 ini, karena mereka hanya memasukkan bagian yang terkait tetapi secara umum saja, dan bagian khususnya kurang mengena. mari kita lihat cara membuat kajian pustaka yang baik :- Rumuskan point-point dari umum ke khusus
contoh point-point kajian pustaka yang baik, kita akan mengambil sebuah judul skripsi pembentukan karakter rasa ingin tahu siswa.
- Definisi karakter
- Karakter rasa ingin tahu
- Pembentukan karakter rasa ingin tahu di sekolah dan di rumah
- Dasar pembentukan karakter rasa ingin tahu
- Strategi membentuk karakter rasa ingin tahu
- Faktor-faktor yang membentuk karakter rasa ingin tahu.
dari enam point di atas, bisa kita analisis bahwa perumusan kajian pustaka yang baik dimulai dari umum ke khusus, bagian umumnya adalah tentang karakter sedangkan bagian khususnya adalah karakter rasa ingin tahu.
2. membuat kajian pustaka agar terhindar dari plagiat
plagiasi merupakan momok yang menakutkan dalam sebuah penelitian, sehingga hal tersebut harus dihindari oleh para peneliti, mengapa demikian, banyak kasus gara-gara plagiasi ini, sanksinya bahkan berupa pencopotan gelar akademik yang didapatkan bertahun-tahun hanya karena ada bagian plagiasi yang dilaporkan oleh seseorang yang tidak terima hasil penelitiannya diplagiasi. sebenarnya apa sih plagiasi itu? plagiasi merupakan sebuah kegiatan copy paste tanpa menyebutkan sumbernya sehingga sebuah karya seseorang diambil dan diakui.
sebenarnya bukanlah niat seseorang untuk melakukan plagiasi, dia hanya tidak sadar bahwa yang dia lakukan adalah kegiatan plagiat, sehingga bagian plagiat inilah yang menjadi bomerang bagi kehancurannya di masa yang akan datang.
Beberapa cara untuk menghindari plagiasi :
- memasukkan footnote atau endnote setiap akhir paragraf atau dua baris paragraf yang kita kutip.
- kalau kutipannya langsung, artinya tidak ada bagian yang dirubah maka penulisannya adalah satu spasi dengan menjorok kedalam, dan tetap mencantumkan sumber
- dalam mengutip teori orang lain kita harus menyesuaikan isinya dengan penelitian kita, sehingga isi kajian pustaka tersebut bersesuaian, dan juga mencantumkan sumbernya.
No comments:
Post a Comment