1. Jangan diam
Sebagai guru, Anda tahu bahwa siswa Anda mengekspresikan diri mereka dengan cara yang berbeda. Berbicara tentang mental mereka tidak berbeda dengan hal lainnya, jadi jangan abaikan komentar dari mereka, singkatnya, bahkan jika sesuatu tampaknya seperti agak malu di kelas. Setiap orang memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda, dan ketika kita mengabaikan apapun keluhan dari mereka maka itu bisa jadi masalah terbesar.
Jangan diam tentang hal itu, berdialog dengan anak tentang keluhan mereka. sebuah hal kecil seperti bersimpatik dengan keluhannya mungkin mendorong mereka untuk berbicara tentang sesuatu yang jauh lebih dalam.
2. Jadilah Terbuka
sangat jelas bahwa siswa menghormati Anda dan bahwa Anda mempertahankan senuah hubungan yang profesional. Namun, ketika berbicara tentang stres dan kesehatan mental, hal ini mengingatkan bahwa kita semua manusia. Berinteraksi dengan siswa seperti yang Anda lakukan dengan orang lain, dengan orang lebih tua, karena anda seumuran. tetapi Hindarilah menjadi seseorang yang merendahkan orang lain, meskipun dia anak kecil.
tanamkan pada diri kita sesuatu yang paling bermanfaat bagi saya selama waktu ujian adalah untuk mendengarkan kejujuran dan bisa juga kita berbagi dengan orang lain untuk mendapatkan masukan. sebuah contoh ketika dalam tekanan atau stres dan kita sedang down, maka berbagi dengan rekan-rekan saya dan dari orang-orang yang lebih dewasa kita bisa belajar. Ini akan membantu kita untuk mengetahui bahwa aku tidak sendirian.
3. Jangan terlalu banyak memberikan tekanan pada anak
ketika saya pergi ke sebuah sekolah yang terkenal karena reputasi akademisnya. seluruh waktu saya di sana, saya merasa tekanan yang besar agar bisa melebihi harapan dari orang tua dan guru saya, dan hidup dengan berusaha mencapai keberhasilan. para siswa sangat peduli tentang masa depannya dan ingin melakukannya dengan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Mereka memberikan tekanan yang cukup pada diri mereka sendiri, tanpa adanya tekanan dari orang lain.
4. memberikan dukungan yang praktis
Sangat penting untuk mengetahui ketegangan siswa ketika masa ujian, namun dukungan praktis hanya sebagai signifikan. Ketika saya sedang stres dalam ujian, hal yang paling sulit bagi saya adalah menemukan strategi sehari-hari untuk membantu saya mengatasi tekanan. tetapi saya menemukan taktik yang sangat jitu adalah:
- merencanakan waktu yang pas untuk memperbaiki, aku merasa banyak hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki.
- Belajar untuk memiliki keyakinan pada kemampuan saya sendiri dan menargetkan revisi dimana tempatnya. Hal ini mungkin terdengar mudah, tetapi bisa jadi sulit ketika menerima hal-hal yang buruk, bahkan sulit untuk menempatkan waktu dan usaha dalam mendapatkan yang lebih baik dari pada mereka.
- selain itu juga fokus dalam memperbaiki di bagian mana maka akan mengurangi tingkat stress kita. memang sebagai anak muda, kita akan terpengaruh oleh media sosial sehingga fokus kita akan berkurang.
5. Mendorong siswa agar mereka melebihi kemampuannya.
banyak teman-teman kita bahkan saya sendiri merasa stress dengan ujian, tetapi kita kembali lagi memfokuskan diri dan menjauhkan diri dari dunia luar maka kita akan bisa lebih baik.
kita bukanlah satu-satunya orang yang bisa mendukung siswa kita, banyak peran dari orang lain seperti orang tua, teman dan dokter kalau perlu. jika kita melihat siswa minta bantuan, maka secepatnya lah kita membantu mereka, di bagian mana yang mereka butuhkan.
sumber asli http://www.theguardian.com/teacher-network/2016/apr/17/help-students-manage-mental-health-exams
No comments:
Post a Comment